IMMANUEL Ebenezer, Wakil Menteri Ketenagakerjaan, ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan pemerasan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Mantan ketua relawan Joko Widodo itu terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang berlangsung pada Rabu malam, 20 Agustus hingga Kamis dini hari, 21 Agustus 2025.
Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto mengungkapkan Noel, sapaan Immanuel, ditangkap bersama 10 orang lainnya di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan. “Benar, ada giat tangkap tangan,” kata Fitroh saat dihubungi pada Kamis.
Setelah penangkapan Noel, berbagai informasi mengenai dirinya kembali diulas media-media nasional. Mulai dari harta kekayaan, perjalanan politik, hingga daftar kendaraan miliknya menjadi pemberitaan.
Salah satu yang belum banyak dibicarakan di media massa adalah arti namanya. Nama tersebut berasal dari bahasa Ibrani yang muncul di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Tempo bertanya kepada pastor Bobby Steven MSF, alumnus program doktoral Kitab Suci dari Universitas Santo Thomas Aquinas Roma, untuk mengetahui arti nama Immanuel Ebenezer. Lantas, apa arti nama sang wakil menteri?
Menurut Bobby, nama Immanuel berasal dari dua kata dalam bahasa Ibrani. Dua kata tersebut adalah “imanu” yang berarti “beserta kalian” dan “el” yang bermakna “Tuhan”. Dengan demikian, nama Immanuel memiliki arti “tuhan bersama kalian”.
“Intinya, nama Imanuel menegaskan penyertaan Tuhan kepada umat-Nya,” kata Bobby kepada Tempo pada Kamis malam, 21 Agustus 2025. Bobby menyebut nama Immanuel memiliki akar di kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Immanuel, kata dia, muncul dalam Perjanjian Lama di Yesaya 7:14. Ayat tersebut berbunyi: “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.”
Bobby berujar ayat tersebut merupakan pernyataan kenabian yang merujuk kepada kedatangan Yesus Kristus. Kelahiran Yesus, ujar dia, merupakan perwujudan nama tersebut yang menggenapi janji kehadiran Allah dalam wujud nyata.
Nama Immanuel muncul kembali dalam Perjanjian Baru di Matius 1:22-23. Ayat itu berbunyi: “Semua ini terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan dengan perantaraan nabi: ‘Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel’ yang berarti: Allah menyertai kita.”
Bobby menyampaikan ayat ini menunjukkan keselarasan momen kelahiran Yesus dengan nubuat dalam kitab suci. “Menggarisbawahi pentingnya Imanuel sebagai kehadiran ilahi di antara umat manusia,” ucap laki-laki yang lulus dari Universitas Santo Thomas Aquinas Roma pada 2023 itu.
Bobby berujar orang tua yang menamai anaknya Immanuel biasanya berharap agar Tuhan menyertai anak itu dalam perjalanan hidup. “Nama ini adalah nama teoforik, yakni nama yang memuat nama Tuhan. Bisa dibandingkan dengan nama-nama khas Nusantara seperti Dewa, Dewi, Sri, Gusti,” kata agamawan dari Kongregasi Misionaris Hati Kudus (MSF) itu.
Menurut Bobby, Ebenezer adalah kata Ibrani yang berarti “batu pertolongan”. Transliterasi Ibrani menunjukkan pelafalannya sebagai ‘ebhen ha ‘azer’. “Kata ini berasal dari nama anak laki-laki dalam budaya Ibrani, tetapi digunakan secara alkitabiah,” kata Bobby.
Kata Ebenezer muncul dalam kitab 1 Samuel. Kitab itu menyebut Ebenezer adalah sebuah tempat. Dalam kitab tersebut, terdapat bagian yang berbunyi: “Israel keluar untuk menghadapi orang Filistin dalam pertempuran dan berkemah di Ebenezer sementara orang Filistin berkemah di Afek.”
Bobby berujar Ebenezer atau Eben-Haezer adalah batu peringatan yang didirikan pada zaman Samuel sebagai mezbah atau tempat persembahan bagi Tuhan. Batu itu didirikan oleh Samuel sebagai pengakuan penuh syukur atas pertolongan Tuhan yang diperoleh di masa sulit itu.
Kata Eben-Haezer muncul lagi di 1 Samuel 7:12. Ayat ini menyatakan: “Sesudah itu Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya di antara Mizpa dan Shen. Ia menamainya Eben-Haezer, seraya menjelaskan, ‘TUHAN telah menolong kita sampai di sini.'”
Samuel, kata Bobby, memilih untuk mendirikan batu peringatan Eben-Haezer di tempat yang terletak di antara Mizpa dan Shen. “Shen kemungkinan besar adalah tempat di mana orang Filistin dikalahkan oleh orang Israel,” ucap dia.
Dari ayat itu, Bobby berujar dapat disimpulkan bahwa Eben-Haezer adalah tempat orang Israel berkemah sebelum berperang melawan orang Filistin. “Dalam kisah ini, orang Israel dikalahkan oleh orang Filistin dan Tabut Perjanjian dibawa dari Silo,” tuturnya.
Menurut Bobby, orang tua yang menamai anaknya Ebenezer biasanya memiliki harapan agar anak tersebut menjadi batu pertolongan atau simbol pertolongan Tuhan dalam suka dan duka kehidupan. Ebenezer, kata dia, juga menyiratkan kemenangan dalam situasi sulit menurut ukuran manusia. “Kemenangan yang didukung oleh Tuhan, bukan karena mengandalkan kekuatan manusiawi,” kata Bobby.