SMAN 72 Jakarta’daki Patlama Olayı Hakkında Gerçekler


LEDAKAN terjadi di area masjid Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 72 Jakarta di Kompleks, Kodamar, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat, 7 November 2025. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 12.30 WIB siang. Berikut sejumlah fakta-fakta dalam peristiwa ledakan:

Korban Luka Sekitar 50 orang, 2 Jalani Operasi

Okumaya devam etmek için aşağı kaydırın

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, dua orang saat ini sedang menjalani operasi akibat ledakan di SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat, 7 November 2025. Listyo mengatakan jumlah korban luka mencapai sekitar 50 orang.

[–>

Mereka dirawat pada posko darurat yang dibuat Polda Metro Jaya dan sebagian besar sudah diperbolehkan pulang. “Ada dua orang yang saat ini sedang dilakukan operasi,” kata Listyo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 7 November 2025.

[–>

Wakil Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan Lodewijk Freidrich Paulus, mengatakan tak ada korban meninggal dunia akibat peristiwa ledakan yang terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri atau SMAN 72 Jakarta. “Korban tewas, alhamdulillah tidak ada,” kata Lodewijk setelah meninjau lokasi ledakan, Jumat, 7 November 2025.

Terduga Pelaku Peledakan Masih Pelajar

Listyo Sigit membenarkan pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, merupakan pelajar berusia 17 tahun. “Informasi sementara masih dari lingkungan sekolah tersebut. Iya (pelajar),” kata Listyo di Istana Merdeka. 

Namun Listyo tidak mengungkap apakah pelaku merupakan siswa SMAN 72. Ia mengatakan saat ini pelaku sudah dalam penahanan Polri dan anak buahnya sedang mendalami identitas, lingkungan, dan tempat tinggal pelaku. 

Adapun untuk motif penyerangan, kata Listyo, Polri masih menyelidiki motifnya. Sampai saat ini Polri belum memastikan motif pelaku. 

Terduga Pelaku Peledakan Jalani Operasi

Listyo Sigit mengatakan terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta masih menjalani operasi. “Untuk saat ini salah satu yang dari yang saat ini melakukan operasi terduga pelaku,” kata Listyo di Istana Merdeka. 

Listyo mengatakan ada dua orang yang saat ini sedang menjalani operasi akibat ledakan di SMAN 72. Ia mengatakan jumlah korban luka mencapai sekitar 50-an orang. Mereka dirawat pada posko darurat yang dibuat Polda Metro Jaya dan sebagian besar sudah diperbolehkan pulang. “Ada dua orang yang saat ini sedang dilakukan operasi,” kata Listyo. 

Terduga Pelaku Ledakan Sempat Tanya Kegiatan Puncak Bulan Bahasa

Seorang Siswa SMAN 72 Jakarta Kinan-bukan nama sebenarnya-bercerita soal terduga pelaku peledakan yang sempat bertanya soal kegiatan puncak bulan bahasa di sekolah itu. Siswa yang mengklaim mengenal terduga pelaku sejak kecil ini mengatakan sempat berinteraksi dua kali.

“Aku ditanyain, pernah waktu habis dari toilet sekolah, tiba-tiba saja dia menanyakan, kapan puncak bulbas (bulan bahasa),” ujar Kinan saat ditemui di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat, 7 November 2025.

Beberapa hari kemudian Kinan kembali ditanyakan soal puncak bulan bahasa yang akan diselenggarakan di sekolahnya. “Aku ditanyakan itu, karena kebetulan aku akan jadi MC di acara tersebut,” ujar dia.

Meski begitu, Kinan tak bisa memastikan apa motif terduga pelaku menanyakan acara tersebut kepada dirinya. “Saya mikirnya itu dia kayak ingin merencanakan seperti yang terjadi hari ini di 10 November 2025 nanti. Puncak bulan bahasa akan diselenggarakan 10 November,” kata dia.

Respon Prabowo soal Ledakan SMAN 72 Jakarta

Presiden Prabowo Subianto merespons insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang melukai 54 orang. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan, Presiden meminta penanganan korban menjadi prioritas utama. 

Di samping itu, Prabowo juga mengingatkan agar peristiwa ini menjadi peringatan agar semua waspada dan saling peduli terhadap lingkungan sekitar.  

“Jika ada hal-hal yang dirasa mencurigakan, atau ada hal-hal yang mungkin berpotensi menjadi hal-hal yang tidak baik, kita harus semakin peduli baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah,” kata Prasetyo di Istana Merdeka, Jakarta, 7 November 2025.

Orang Tua Korban ungkap Anaknya Trauma

Orang tua siswa saksi mata ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Indri Widyaningrum, mengatakan anaknya, Rafi, saat ini masih mengalami trauma. Rafi–bukan nama sebenarnya–saat ini dirawat di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat bersama korban lainnya. Indri meminta nama anaknya disamarkan karena masih di bawah umur.

Rafi yang duduk di bangku kelas X menyaksikan detik-detik ledakan terjadi di musala sekolah. “Anak saya tidak ada cedera. Tapi telinganya sakit dan khawatir bermasalah. Kayak pengang, gitu,” ujar Indri saat ditemui di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Jumat sore, 7 November 2025.

Ada Temuan Senjata di Lokasi Ledakan

Lodewijk Freidrich membenarkan adanya senapan di lokasi sebagaimana gambar yang beredar di grup percakapan awak media. “Setelah kami cek memang betul ada senapan. Tetapi, itu senapan mainan,” kata Lodewijk di lokasi, Jumat, 7 November 2025.

Sementara Listyo mengatakan anak buahnya menemukan senjata mainan dengan tulisan tertentu. Ia menuturkan Polri akan menyelidiki apakah tulisan pada senjata mainan itu terkait dengan motif pelaku. 

“Kami mendalami motif bagaimana yang bersangkutan kemudian merakit dan kemudian melaksanakan aksinya, semuanya akan kami jelaskan setelah semua informasi-informasi, temuan-temuan di lapangan, hasil penyelidikan, dan penyidikan lebih lanjut lengkap,” kata dia. 

Eka Yudha Saputra, Andi Adam F, dan Dinda Sabrina berkontribusi dalam penulisan artikel ini



Kaynak bağlantısı