BERBAGAI macam teror terhadap aktivis hingga influencer alias pemengaruh terus bermunculan pada penghujung 2025. Teror itu diduga berkaitan atas kritik penanganan bencana Sumatera yang terjadi pada November lalu.
[–>
Pilihan Editor: Seperti Apa Potensi Bencana Susulan di Sumatera
Okumaya devam etmek için aşağı kaydırın
Sejumlah figur publik dengan jumlah pengikut besar menilai pemerintah lamban dalam menangani bencana. Kritik itu berbuah teror. Intimidasi terhadap aktivis dan pemengaruh beragam, mulai dari serangan digital hingga teror berupa pengiriman bangkai hewan.
[–>
Aktivis Greenpeace Diteror, Rumahnya Dikirimi Bangkai Ayam
Manajer Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik mendapat ancaman teror dari orang tak dikenal pada Selasa pagi, 30 Desember 2025. Rumah aktivis lingkungan itu dikirimi bangkai ayam.
[–>
Berdasarkan keterangan yang disusun Greenpeace, bangkai ayam itu Iqbal temukan di teras rumah. Bangkai ayam tersebut tampak tidak dibungkus oleh wadah apa pun. Korban teror juga menemukan kertas yang diikat di kaki bangkai ayam tersebut.
Kertas itu bertuliskan nada ancaman terhadap Iqbal. “Jagalah ucapanmu apabila anda ingin menjaga keluargamu. Mulutmu harimaumu,” demikian pesan ancaman yang tertera di bangkai ayam tersebut.
Dalam keterangannya, Iqbal mengaku sempat mendengar suara benda jatuh di teras rumahnya. Anggota keluarganya kemudian menemukan bangkai ayam itu sekira pukul 05.30. Syahdan, Iqbal memeriksa sembari mendokumentasikan kiriman tersebut.
Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak menduga kiriman bangkai ayam ini sebagai bentuk teror. Terlebih Iqbal saat ini aktif sebagai pengkampanye di Greenpeace, organisasi nirlaba yang berfokus pada isu-isu lingkungan.
”Sulit untuk tak mengaitkan kiriman bangkai ayam ini dengan upaya pembungkaman terhadap orang-orang yang gencar menyampaikan kritik atas situasi Indonesia saat ini,” kata Leonard dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 30 Desember 2025.
Belakangan Iqbal Damanik melalui akun media sosialnya vokal menayangkan unggahan ihwal bencana Sumatera. Aktivis lingkungan itu kerap membagikan respons pemerintah dalam menangani bencana yang mengakibatkan seribu orang meninggal. Hal ini juga dilakukan oleh sejumlah juru kampanye Greenpeace.
Iqbal, kata Leonard, beberapa hari ini juga menerima serangan di kolom komentar pada unggahan di akun media sosialnya. Manajer kampanye iklim dan energi Greenpeace Indonesia itu juga menerima pesan bernada ancaman yang dikirim ke fitur perpesanan di akun Instagram miliknya.
Padahal, dia mengatakan kritik terhadap cara pemerintah menangani banjir Sumatera sebagai bentuk keprihatinan dan solidaritas terhadap para korban. “Apalagi di balik banjir Sumatera ini ada persoalan perusakan lingkungan, yakni deforestasi dan alih fungsi lahan yang terjadi menahun,” ucap dia.
Kreator Konten Asal Aceh Diteror Telur Busuk hingga Vandalisme
Kreator konten bernama Sherly Annavita diduga mendapat teror setelah mengekspresikan pandangannya mengenai penanganan bencana Sumatera. Perempuan asal Aceh itu mengunggah bukti teror melalui akun Instagram resminya, @sherlyannavita.
Ia mulanya menjelaskan dirinya menerima teror berupa pesan ancaman ke nomor pribadi dan akun media sosialnya selama berhari-hari. Adapun aksi teror itu kemudian mengalami eskalasi. “Malam tadi teror jadi semakin jelas ditunjukan,” kata Sherly dalam unggahan itu pada Selasa, 30 Desember 2025.
Sherly mengungkap telah terjadi vandalisme terhadap kendaraan pribadinya. Tak hanya itu, tempat tinggalnya dilempar sekantung telur busuk hingga dikirimkan secarik kertas bernada ancaman.
“Jangan kau manfaatkan bencana di Aceh untuk mencari popularitas murahan dan untuk menambah cuan buat kamu pribadi. Jangan kamu menggiring opini sesat,” demikian pesan ancaman terhadap Sherly.
“Sangat sulit untuk dibilang ini tidak diorkestrasi atau tidak ada yang memerintahkan,” kata Sherly.
Menurut dia, teror semakin bermunculan setelah dirinya buka suara mengenai kondisi warga Aceh yang terdampak bencana Sumatera. “Teror-teror ini terasa sekali setelah Sherly yang memang berasal dari Aceh/Sumatera, ikut memberikan pandangan di beberapa acara TV,” ujar dia.
Sherly pun meminta pelaku maupun otak di balik teror itu untuk menyudahi aksinya. Sherly menegaskan dirinya dan pemengaruh lain yang berbicara soal penanganan bencana Sumatera bukan musuh negara.
Teror terhadap Disjoki Donny: Bangkai Ayam hingga Bom Molotov
Pemusik Ramond Dony Adam, atau yang dikenal dengan nama panggung DJ Donny, mendapat teror berupa pelemparan bom molotov ke tempat tinggalnya. Peristiwa itu terjadi pada Rabu dinihari, 31 Desember 2025.
Berdasarkan rekaman CCTV rumah Dony, bom molotov itu dilempar oleh dua orang tak dikenal yang menggunakan masker. Saat kejadian, bom molotov itu mengenai kap mobilnya. “Untung aja Allah masih baik sama saya. Apinya mati duluan (sebelum meledak),” kata dia saat ditemui di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada Rabu.
Adapun Dony telah melaporkan dugaan teror yang dia alami ke kepolisian. Menurut dia, aksi itu tidak hanya membahayakan keselamatannya dan keluarga, tetapi juga warga sekitar. “Makanya hari ini saya kayaknya sepertinya harus lapor ke Polda,” ujar Dony.
Sebelum teror bom molotov, Dony mengaku juga menerima teror lain berupa paket berisi bangkai ayam dengan kepala yang terpotong serta pesan bernada ancaman. Paket bangkai ayam itu diterima Dony pada Senin malam, 29 Desember 2025.
Selain berisi surat kaleng serta bangkai ayam, lanjut Dony, paket itu juga berisi foto Dony yang digambar seolah-olah lehernya tergorok.
“Paket itu berisi bangkai ayam yang dipotong kepalanya, dan ada tulisan ancaman. Isinya ‘Kalau kamu masih berbicara, masih apa, jaga ucapanmu di sosial media, kalau masih, masih bla bla bla bla, kamu akan seperti ayam ini’,” kata dia.
Teror-teror itu diterima Dony setelah dia melontarkan sejumlah kritik kepada pemerintah tentang penanganan bencana di Sumatera. Di media sosialnya, pemengaruh itu kerap membagikan kritiknya atas lambannya penanganan bencana serta pengusutan penyebab bencana Sumatera.
Aktor Yama Carlos Mendapat Teror Usai Mengunggah Video Satir
Tak hanya aktivis dan pemengaruh, aktor Yama Carlos mendapat teror setelah mengunggah sebuah video satir situasi penanganan bencana Sumatera. Pria yang memiliki nama asli Hamba Ramanda itu mengunggah video di akun Instagram dan TikTok pribadinya yang sama sekali tidak menyebutkan nama atau pihak mana pun.
Menurut Yama, teror yang diterimanya itu berbentuk pesan WhatsApp dan pemesanan paket cash on delivery atau COD fiktif. “Saya kan orang seni terus juga menggunakan media sosial untuk mengungkapkan ekspresi, sebebas apa yang saya lagi pikirkan atau resahkan,” kata Yama ketika dihubungi pada Selasa, 30 Desember 2025.
Yama menuturkan, pada pagi hari Natal, 25 Desember 2025, telepon genggamnya berdering. Ia tak mengangkat telepon lantaran dia tak mengenal nomor yang menghubunginya. Setelah itu, orang tak dikenal itu mengirim pesan melalui WhatsApp. “Hapus 12 konten TikTok-mu selama seminggu terakhir. Kira-kira isinya seperti itu,” kata Yama menirukan pesan teror tersebut.
Namun, intimidasi orang tidak dikenal itu tidak berhenti pada dirinya sendiri. Yama berujar, rekan sesama aktornya juga mengalami teror.
Menurut dia, sang peneror menyadap dan mengambil alih nomor ibu rekannya. Pesannya sama, Yama harus menghapus konten di media sosialnya. “Karena tekanan mulai besar, dia enggak hanya meneror saya, tapi juga orang di sekeliling saya supaya saya merasa terbebani, saya takedown video itu,” kata Yama. Tak lama, peneror mengembalikan nomor milik ibu temannya itu.
Pada hari yang sama, Yama mendapat teror dengan bentuk lain. “Mulai lah terjadi paket dengan akun fiktif mengatasnamakan istri saya, dengan nomor HP saya dan alamat yang tidak saya tinggali,” kata Yama. Teror itu bahkan masih berlanjut hingga hari ini.
Yama mengaku heran lantaran konten yang dibuatnya itu memiliki konsep satir atau parodi. “Saya hampir tidak pernah langsung point ke siapa, ke siapa, ke siapa. Jadi berekspresi saya sebatas itu lah, tergantung persepsi orang mau seperti apa nilainya,” ujar Yama.
Teror terhadap Kreator Konten Virdian Aurellio
Pada 20 Desember 2025, kreator konten Virdian Aurellio juga mendapat serangan digital. Melalui media sosialnya, Virdian kerap mengunggah kondisi pascabencana di Aceh.
Dia mengungkapkan, teror tidak hanya menyasar dirinya, melainkan juga ke sang adik. Aplikasi perpesanan WhatsApp milik adiknya diduga disadap. “Yang hack mengirim video-video porno ke grup-grup dia, dan dia sempat enggak bisa login,” ucap Virdian melalui unggahan di Instagram @virdian_aurellio.
Tak hanya itu, dia juga menyebut ada upaya pengambilalihan akun WhatsApp terhadap anggota keluarganya yang lain. Untungnya, kata dia, upaya itu gagal.
Lalu, beberapa kerabat Virdian juga mendapat pesan yang dari nomor yang sama. Isi pesannya pun sama, yakni menjelek-jelekkan Virdian.
Kantor Tempo Dikirimi Kepala Babi dan Bangkai Tikus
Insiden teror yang diterima redaksi Tempo pertama kali terjadi pada 19 Maret 2025. Saat itu, Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik dan host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco, menerima kiriman paket berisi kepala babi yang dipotong kedua telinganya.
Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra langsung melaporkan teror tersebut ke Bareskrim Polri. Di sore harinya, telepon seluler ibunda Francisca Christy Rosana diretas oleh seorang laki-laki. Ia memakai nomor telepon tersebut menelepon dan mengobrol anggota keluarga Francisca.
Dini hari setelahnya, 22 Maret 2025, sebuah sepeda motor yang ditunggangi dua orang melempar kardus ke halaman kantor Tempo. Petugas kebersihan menemukan kardus yang dibalut kertas kado bermotif mawar merah itu tergeletak pada pagi hari. Setelah dibuka, isinya enam ekor bangkai tikus got yang sudah dipotong kepalanya.
