MENU makan bergizi gratis atau MBG di salah satu sekolah di Depok hanya berisi irisan kentang rebus rebus dan pangsit. Orang tua siswa pun mengeluh dan kini viral setelah diunggah di media sosial.
Dari foto yang diunggah, menu MBG di Kelurahan Mampang itu hanya berisi tiga iris kentang rebus sebagai pengganti nasi, kemudian irisan wortel, pangsit goreng, jeruk dan saus sachet.
Saat dikonfirmasi, Kepala SPPG Mampang 1 Pancoran Mas Mustika Fie mengakui menu yang diberikan pada Senin, 6 Oktober 2025, yakni kentang rebus, wortel kukus, kemudian pangsit.
“Nah pangsit itu sebenarnya bukan hanya pangsit, namun di dalamnya itu terdapat telur ayam, daging ayam dan tahu serta daun bawang yang memang kami kemas secara jadi satu di kulit pangsit tersebut. Terus kemudian ada buah jeruk, lalu ada sausnya seperti itu,” kata Mustika, Selasa, 7 Oktober 2025.
Menurut Mustika, pemilihan menu tersebut berdasarkan analisis ahli gizi beserta tim koki dan seluruh tim, karena pada minggu pertama di Hari Rabu 1 Oktober 2025 banyak sisa makanan, bahkan SPPG-nya harus membuang 5 kantong nasi dan sayuran.
“Nah maka dari itu, kami di hari Kamis itu mencoba merancang menu kembali supaya anak itu tidak bosan,” tutur Mustika.
Namun, pihaknya tetap mengedepankan standar yang telah ditetapkan, seperti kentang pengganti nasi sebagai karbohidrat, kemudian wortel, meski tampilannya ia nilai kurang menarik.
“Kemudian pangsit yang kami kemas menjadi satu, padahal di isinya ada telur ayam, daging, kemudian ada tahu dan daun bawang,” jelas Mustika.
SPPG Mampang 1 Pancoran Mas mendistribusikan ke beberapa sekolah, yakni SDN Mampang 1 sejumlah 788 ompreng, SDN Mampang 3 sebanyak 559, MI Hidayatul Athfal ada 725. Kemudian SMP Prisma sejumlah 311, kemudian ada SMK Prisma dengan 507 ompreng. “Ada lima sekolah. Totalnya 2.890 MBG,” kata Mustika.
Terkait keluhan tersebut, Mustika mengatakan telah mengadakan pertemuan dengan sekolah, orang tua siswa dan komite sekolah bersama ahli gizi dan akuntan dari SPPG Mampang 1. Dalam pertemuan itu pihak SPPG melakukan klarifikasi soal menu tersebut.
“Bahwasannya memang kesalahan kami pada tampilan menu itu kurang menarik. Namun, kami sudah ibaratnya di dalam ompreng itu sudah ada kandungan dari karbohidrat, terus protein, nabati, hewani, buah itu sudah masuk dan kemudian ada sayurnya,” kata Mustika.
Kendati penampilan menunya kurang menarik, namun Mustika memastikan makanan yang disajikan sesuai standar dari Badan Gizi Nasional (BGN). “Kalau sesuai standar iya, karena apa, di situ kan memang tampilannya sangat tidak proper ya, namun kandungannya sudah ada,” ucap Mustika.
Sementara itu, Ahli Gizi SPPG Mampang 1 Pancoran Mas Deni Rizky Iftitah mengatakan mereka terus mengevaluasi menu, serta memahami kebutuhan pihak sekolah dan siswanya.
“Mengingat tadi sudah dijelaskan oleh kepala SPPG kami, bahwa kami banyak menerima sekali food waste. Untuk mencegah tersebut, maka kami melakukan alternatif lain pada sumber karbohidrat dan protein yang lain,” kata Deni.
Untuk itu, lanjut Deni, pada Menu Senin lalu disajikan kentang, wortel rebus dan pangsit yang di dalamnya terdapat kandungan protein nabati hewaninya. “Namun tampak terlihat luar itu tidak seperti ada kandungan protein nabatinya, karena itu dibalut dengan kulit pangsit dan juga digoreng,” kata Deni.
Ia memastikan menu yang disajikan sudah mengacu pada anjuran Kementerian Kesehatan sesuai panduan gizi seimbang “Isi Piringku”, yakni terdapat karbohidrat, protein, protein nabati, sayur dan buah.
“Untuk gramasi yang kami sajikan yaitu yang kemarin itu sempat viral itu, itu porsi anak SD. Sesuai standar Badan Gizi Nasional itu untuk anak SD itu kalorinya sekitar 350-an (Kilokalori/kkal),” ujar Deni.
Untuk kentang, kata Deni, energinya berada pada 125 kkal, sedangkan tahu 32 kkal. Kemudian telur ayam dan tahu di dalam pangsit, total energinya pada 22,83 kkal.
“Dan untuk wortel, sayur yang kami sajikan itu energinya 39,38 (kkal), untuk jeruk manis, yang kami sajikan itu seberat 1 butir jeruk diperkirakan 130 gram dengan energinya itu 113,3 kkal, jadi total energinya itu 333 kkal,” tutur Deni.
Deni menegaskan menu tersebut sesuai standar BGN, yakni anak kelas 1-3 SD kebutuhannya sekitar 300-350 kkal, kelas 4-6 SD berada pada angka 360 sampai 390 kkal. “Dan untuk anak SMP dan SMA itu berada pada sekitar 700 kkal, segitu kalorinya,” ujar Deni.
Disinggung soal tiga potong kentang rebus yang disebut sudah sesuai standar, kata Deni, berdasarkan perhitungannya, berdasarkan berat sudah sesuai.
“Namun memang yang terlihat itu kami mohon maaf karena penyajian kami kurang menarik, kurang menarik minat masyarakat anak-anak sekolah untuk memakan menu tersebut,” kata Deni.
Adapun orang tua yang sempat mengunggah menu MBG tersebut di media sosial enggan dikonfirmasi. Ia bahkan meminta unggahan yang viral tersebut dihapus.