KONFLIK di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU memasuki babak baru. Setelah lebih dari satu bulan bersengketa, jajaran PBNU kubu Rais Aam Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyepakati untuk menggelar Muktamar ke-35 NU secepatnya.
[–>
Muktamar ini guna mengakhiri dinamika internal jam’iyah. Adapun kesepakatan islah tercapai dalam dalam pertemuan yang difasilitasi oleh dewan penasihat atau mustasyar dan kiai sepuh atau masyayikh yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, pada Kamis, 25 Desember 2025.
Okumaya devam etmek için aşağı kaydırın
Bagaimana Konflik PBNU Meruncing?
[–>
Konflik di kalangan internal PBNU bermula dari rapat harian jajaran Syuriyah PBNU, pada Kamis, 20 November 2025, di Jakarta. Hasil rapat itu adalah meminta Yahya Cholil Staquf mengundurkan diri dari kursi ketua umum dalam waktu tiga hari. Yahya dinilai telah melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan Peraturan Perkumpulan NU.
Alasannya, Yahya telah menghadirkan peneliti pro-Israel, Peter Berkowitz, sebagai narasumber dalam acara Akademi Kepemimpinan Nasional NU di Jakarta pada 15-16 Agustus 2025. Kehadiran Berkowitz itu dinilai melanggar nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah dan Muqaddimah Qanun Asasi NU. Selain itu, alasan lain pemakzulan Yahya ialah adanya dugaan penyimpangan tata kelola keuangan organisasi.
[–>
Yahya menolak permintaan tersebut hingga Syuriyah memutuskan mencopotnya dari jabatan ketua umum pada 26 November 2025. Yahya lagi-lagi menentang pemecatan ini. Dia berpendapat pemecatan tersebut bertentangan dengan AD/ART organisasi.
Pada 28 November 2025, Yahya juga melawan dengan merotasi posisi Saifullah Yusuf dari jabatan sekretaris jenderal ke ketua PBNU bidang pendidikan, hukum, dan media. Kubu Yahya lantas menunjuk Amin Said Husni sebagai pengganti Saifullah sebagai sekretaris jenderal.
Konflik internal ini berlanjut dengan penunjukan Zulfa Mustofa sebagai penjabat ketua umum PBNU dalam forum rapat pleno jajaran Syuriyah pada 9 Desember 2025. Sebelumnya, Zulfa menjabat wakil ketua umum PBNU. Pria yang lahir di Jakarta pada 7 Agustus 1977 itu merupakan keponakan mantan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Setelah pemecatan itu, Yahya tak pernah hadir dalam rapat-rapat PBNU versi Rais Aam Miftachul Akhyar, termasuk rapat gabungan di kantor pusat mereka pada Sabtu, 13 Desember 2025. Sebaliknya, Yahya berkali-kali menggelar rapat pengurus yang dihadiri para pendukungnya.
Bagaimana Mustasyar dan Kiai Sepuh PBNU Mengupayakan Islah?
Para mustasyar PBNU dan kiai sepuh menggelar musyawarah kubro di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, pada Ahad, 21 Desember 2025. Dalam forum tersebut, para peserta menyepakati tiga poin upaya islah atau rekonsiliasi internal organisasi.
Pertama, mustasyar dan para kiai sepuh memohon agar kedua belah pihak melakukan islah secepatnya. Adapun batas waktu untuk bertemu dan berdamai itu selambat-lambatnya tiga hari terhitung mulai Ahad, 21 Desember 2025, pukul 12.00 WIB.
Kedua, jika tidak ditemukan kesepakatan untuk islah, kedua belah pihak menyerahkan mandat kepada mustasyar untuk membentuk panitia muktamar yang netral. Dengan batas waktu paling lama satu hari terhitung sejak batas akhir islah.
Ketiga, jika opsi satu dan dua tidak terpenuhi, para peserta sepakat untuk mencabut mandat dan mengusulkan peyelenggaraan muktamar luar biasa (MLB) yang dilakukan berdasarkan kesepakatan pengurus wilayah/pengurus cabang yang hadir. Adapun waktunya paling lambat sebelum keberangkatan kloter pertama jemaah haji tahun 2026.
Gus Yahya Klaim Telah Islah dengan Rais Aam PBNU di Lirboyo
Kubu Syuriyah di bawah Rais Aam Miftachul Akhyar dan kubu Tanfidziyah di bawah Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf akhirnya bertemu di Lirboyo, Jawa Timur, pada Kamis, 25 Desember. Salah satu mustasyar yang hadir dalam pertemuan internal itu adalah mantan wakil presiden Ma’ruf Amin.
Setelah pertemuan, Yahya berujar bahwa ia dan Miftachul Akhyar sepakat mengakhiri dualisme kepemimpinan di PBNU dengan menggelar muktamar. “Hari ini kita semua menjadi saksi sebuah peristiwa yang menyejukkan. Islah telah tercapai dan kami bersama Rais Am telah menyepakati bahwa solusi terbaik untuk jam’iyah adalah melalui muktamar bersama,” kata Yahya dalam keterangan tertulis pada Kamis, 25 Desember 2025.
Menurut Yahya, islah tercapai setelah perdebatan alot di antara kedua kubu dalam pertemuan tersebut. Namun ia menekankan bahwa pertemuan diakhiri dengan hasil kepemimpinan PBNU akan di bawah komandonya sebagai ketua umum hingga muktamar mendatang.
“Kesepakatan ini akan segera kami tindak lanjut dengan pembentukan panitia muktamar. Kami akan bersama-sama menyukseskan forum tertinggi jam’iyah ini dengan damai dan bermartabat,” ujar kakak mantan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, ini.
Nuh Klaim Miftachul Akhyar Sudah Memaafkan Yahya Staquf
Katib Aam PBNU Mohammad Nuh mengatakan Rais Aam Miftachul Akhyar sudah memaafkan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. Pemberian maaf tersebut sekaligus mengakhiri konflik internal PBNU antara kubu Syuriyah dan kubu Tanfidziyah di bawah Yahya Staquf.
Nuh mengatakan Miftachul Akhyar sudah memaafkan kelalaian Yahya Staquf yang menghadirkan peneliti pro-Israel, Peter Berkowitz, sebagai narasumber dalam acara Akademi Kepemimpinan Nasional NU. “Rais Aam dan Wakil Rais Aam juga menyampaikan sikap kebesaran jiwa dengan memberikan maaf atas permohonan maaf Ketua Umum PBNU,” kata Nuh dalam keterangan tertulis, pada Kamis, 25 Desember 2025.
Menurut Nuh, pemberian maaf dari jajaran Syuriyah kepada Yahya Staquf merupakan tradisi NU yang mengedepankan akhlak, tabayun, dan penyelesaian masalah secara bijaksana. Keputusan untuk memaafkan kesalahan Yahya, kata dia, juga datang dari kebutuhan keberlangsungan organisasi. “Semangat yang dibangun adalah kebersamaan dan menjaga keutuhan organisasi,” ujar Nuh.
Dian Rahma Fika dan Hanaa Septiana berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Kewenangan Terbatas Badan Rehabilitasi Bencana Sumatera
