Sebuah foto yang menampilkan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni tengah bermain domino bersama Aziz Wellang, orang berperkara pembalakan liar. Dalam foto yang sama juga terlihat ada Menteri Pelindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding dan Ketua Umum Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Andi Rukman turut bermain.
Dua menteri kabinet dan pengusaha ini kedapatan bermain domino batu pada Senin, 1 September 2025, di tengah demontrasi di Jakarta dan berbagai daerah masih terjadi. Demonstrasi besar-besaran itu dipicu oleh protes atas kenaikan tunjangan anggota DPR sebesar Rp 100 juta per bulan.
Pengusaha Aziz Wellang pernah terseret kasus tindak pidana pembalakan liar berupa penebangan kayu di luar izin yang dilakukan oleh Hatta (Direktur PT GPB) selaku kontraktor penebangan Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan-Hutan Tanaman Industri (PBPH-HTI) PT ABL.
Dirjen Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rasio Ridho Sani mengatakan PT GPB bekerja di areal konsesi PT ABL berdasarkan Perjanjian Penebangan dan Penarikan Kayu tahun 2022 yang ditandatangani oleh Hatta dan M. Aziz Wellang (Direktur PT ABL).
Namun, saat melakukan kegiatan penebangan, PT GPB tidak hanya melakukan penebangan di dalam areal konsesi PT ABL, tetapi juga melakukan penebangan sampai ke luar areal izin PT ABL.
Dalam proses penyidikan diperoleh fakta bahwa dalam periode bulan September 2023-Januari 2024, hasil tebangan kayu tanpa izin ini mencapai volume sekitar 1.819 meter kubik. Aziz Wellang ketika itu juga sempat ditahan di Rumah Tahanan Kelas I Salemba Jakarta.
Aziz Wellang kemudian melawan penetapan tersangka tersebut dengan mengajukan permohonan praperadilan dan memenangi praperadilan itu. Pada 9 Desember 2024, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat membatalkan penetapan tersangka Aziz oleh penyidik Kementerian Kehutanan.
Klarifikasi Raja Juli Antoni
Dalam pernyataan tertulisnya, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengatakan pertemuan tersebut murni agenda pribadi dengan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding. Raja Juli berujar pertemuan tersebut bukan membicarakan kasus pembalakan liar. “Saya berdiskusi dengan Mas Menteri Karding berdua saja di ruang bagian belakang selama sekitar dua jam lebih,” ujarnya melalui keterangan tertulis pada Sabtu malam, 6 September 2025.
Dia juga menyampaikan menjelang tengah malam ia telah berpamitan. Namun sebelum pulang, ia bersama Karding diajak bergabung dengan sejumlah orang yang sedang bermain domino di ruang tamu. “Setelah dua kali putaran, saya pamit pulang. Saya tidak kenal dengan dua pemain lainnya,” ujarnya.
Antoni mengaku baru mengetahui belakangan bahwa salah satu pemain yang ikut dalam permainan domino tersebut adalah Aziz Wellang, yang pernah berstatus sebagai tersangka pembalak liar. “Bagi saya, tidak ada sedikit pun ruang bagi siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum di kawasan hutan. Saya akan menegakkan hukum setegas-tegasnya kepada pembalak liar tanpa pandang bulu,” tuturnya.
Cerita Versi Menteri Abdul Kadir Karding
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding buka suara ihwal foto tersebut. Karding mengatakan pertemuan Raja Juli dengan Aziz Walellang tidak disengaja.
Karding menceritakan pada Senin, 1 September 2025, ia mulanya berencana menemui Raja Juli untuk mengobrol santai. Namun, saat itu Raja Juli mengusulkan agar dia saja saja yang datang ke tempat Karding. “Saya saja yang ke tempat abang,” kata Karding menirukan pernyataan Raja Juli, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis pada Ahad, 7 September 2025.
Pada saat yang bersamaan, Karding juga tengah melakukan pertemuan dengan rekan-rekannya di Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan. Pada hari itu, hampir semua pengurus KKSS hadir, antara lain, Andi Rukma Nurdin dan Andi Bohar (Wakil Ketua Umum), Azis Wellang (Wakil Bendahara Umum), M. Fachri (Wasekjen), Riswan (Wakil Kepala Sekretariat), Abdul Rahman dan Marwah (Staf Sekretariat KKSS).
Meski berada di rumah yang sama, Karding berujar ia dan Raja Juli mengobrol di ruangan berbeda dari perkumpulan tersebut. “Kami lalu ngobrol berdua di bagian belakang, terpisah dari seluruh anggota KKSS yang lain,” kata Karding.
Keduanya berbincang hingga tengah malam sekitar pukul 23.30 WIB. Setelah itu, Raja Juli yang hendak pamit pulang diajak bergabung oleh anggota KKSS, termasuk Aziz Walelang, yang sedang bermain domino. “Jalur pulang memang melewati tempat berkumpul anggota,” kata Karding. Raja Juli kemudian memutuskan ikut bermain sebanyak dua set permainan. “Dalam ruangan itu, yang dikenal Raja Juli cuma saya.”
Dapat Kritik dari Anggota DPR
Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat mengaku kecewa dengan tindakan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni yang bermain domino batu dengan eks tersangka pembalak liar. Anggota komisi yang salah satunya membidangi kehutanan, Daniel Johan, mengatakan sikap Raja Juli itu tidak patut dilakukan.
“Terlebih dalam kondisi dan situasi yang kurang kondusif belakangan ini,” kata Johan pada Ahad, 7 September 2025.
Johan mengatakan semestinya seorang pejabat publik menunjukkan sikap yang mencerminkan integritas. Termasuk komitmen terhadap penegakan hukum, khususnya isu pembalakan liar yang dinilai merugikan negara dan rakyat. “Tindakan Raja Juli jelas mencederai kepercayaan publik,” ucap politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Anggota Komisi IV DPR lainnya, Firman Soebagyo, mengatakan tindakan Raja Juli seperti menghianati Presiden Prabowo Subianto yang sedang berkomitmen memberantas pelaku perusakan kawasan hutan. “Tapi di sisi sebaliknya menterinya sedang bermain domino. Ini menunjukkan tidak ada sense of crisis terhadap situasi bangsa,” ujar dia saat dihubungi pada Ahad, 7 September 2025.
Firman mengatakan komisinya bakal memanggil Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni untuk mengklarifikasi perbuatannya. “Namun apa pun penjelasannya dari Menteri Kehutanan, kami anggap tidak tepat karena mengecewakan publik,” ucap politikus Partai Golkar ini.
Novali Panji Nugroho dan Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini