Kepada Menteri Wihaji, Rahmawati mengaku mengandalkan bantuan MBG dua kali seminggu yang berisi makanan sehat, sayuran, dan susu. “Anak saya dua. Yang satu masih dalam kandungan. Bantuan pemerintah sangat membantu untuk membeli token listrik, masak, dan bayar kos,” ujarnya.
Di lokasi lain, Totok, seorang kepala keluarga dengan enam tanggungan, menyampaikan rasa syukur karena akan menerima bantuan renovasi rumah serta bantuan pangan untuk balitanya senilai Rp 7 juta. Totok yang mengalami sakit berkepanjangan membuatnya tak bekerja. Bantuan ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi rumah sekaligus kesehatan keluarganya.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji (batik) berbincang dengan Rahmawati, ibu hamil yang menerima MBG di Kota Malang, Jawa Timur, pada Selasa, 12 Agustus 2025. Dok. TEMPO
Di hadapan masyarakat, Menteri Wihaji menyampaikan instruksi Presiden Prabowo Subianto yakni turun langsung ke lapangan, tidak berlama-lama dalam seminar atau lokakarya. Fokusnya adalah memastikan tiga tugas pokok, yakni mendistribusikan MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD; memperkuat Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING); serta memberikan dukungan non-gizi seperti perbaikan sanitasi dan rehabilitasi rumah.
“Bukan hanya pelajar yang mendapatkan MBG. Ibu hamil dan ibu menyusui pun kita bantu. Kalau ada balita yang belum terjangkau, kita masukkan lewat skema orang tua asuh,” kata Menteri Wihaji.
Hingga kini, tercatat 229 ribu keluarga berisiko stunting (KRS) di 38 provinsi yang akan ditangani dari target nasional satu juta KRS. Di Malang, terdapat empat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah menyalurkan MBG kepada sekitar 300 KRS.
Di Mini Block Office Pemerintah Kota Malang, Menteri Wihaji berdialog dengan kader Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan mitra program, termasuk Kadin, HIPMI, PT Danone Indonesia, dan Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF). Mereka menjadi bagian dari sinergi pentahelix antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas, dan media, untuk mempercepat penanganan stunting.
Selain MBG, Program GENTING juga menggandeng Baznas untuk perbaikan rumah, Kadin untuk sanitasi, dan berbagai pihak untuk penyediaan sembako serta gizi tambahan.
Dalam temu kader PKB, Menteri Wihaji meminta agar pendistribusian MBG 3B (ibu hamil, ibu menyusui, balita non-PAUD) dilakukan aktif hingga ke rumah penerima manfaat. “Tidak mungkin mereka ada di posyandu setiap hari. Maka kader yang mengantar langsung dari SPPG,” ujarnya, sembari menegaskan adanya pengganti biaya transportasi rata-rata Rp 1 juta per kader.
Menteri Wihaji mengingatkan pentingnya pencegahan pernikahan dini dan intervensi pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), mengingat stunting hanya bisa dipulihkan sekitar 20 persen dalam periode HPK tersebut.
Saat melakukan kunjungan kerja ke Malang, Menteri Wihaji menyampaikan kuliah umum di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya (UB) dalam Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB). Mengusung tema “SDM Unggul untuk Indonesia Emas 2045”, Menteri Wihaji memaparkan strategi pembangunan kependudukan berbasis siklus kehidupan dari pemenuhan gizi balita hingga pemberdayaan lansia.
Menteri Wihaji memaparkan lima quick wins Kemendukbangga/BKKBN:
- GENTING berupa intervensi gizi dan non-gizi bagi satu juta KRS.
- TAMASYA singkatan dari Taman Asuh Sayang Anak, daycare unggul dengan pengasuh tersertifikasi.
- GATI atau Gerakan Ayah Teladan Indonesia guna menguatkan peran ayah dalam pengasuhan.
- SIDAYA singkatan dari Lansia Berdaya berupa layanan homecare, kesehatan gratis, dan pemberdayaan lansia.
- AI SuperApps Keluarga, sebuah platform terpadu layanan keluarga, konsultasi, dan pendataan.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji berdialog dengan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan kader Banggakencana di Kota Malang, Jawa Timur, pada Selasa, 12 Agustus 2025. Dok. TEMPO
Menteri Wihaji juga membahas kerja sama Universitas Brawijaya dalam menurunkan angka stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT), provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi di Indonesia, yakni 37 persen pada 2024. Dia menyoroti pentingnya mengubah perilaku masyarakat selain memastikan ketersediaan gizi. Universitas Brawijaya bersama konsorsium perguruan tinggi telah menyiapkan lima rencana aksi strategis, mulai dari inovasi sosial hingga pengelolaan pangan bergizi.
Menutup rangkaian kegiatan, Menteri Wihaji menegaskan bahwa Indonesia menjadi satu-satunya negara di dunia yang memberikan MBG gratis tidak hanya kepada pelajar, tetapi juga kepada ibu hamil dan ibu menyusui. “Kita bukan hanya bicara gizi, namun juga lingkungan sehat, rumah layak huni, dan pemberdayaan keluarga. Semua ini demi generasi emas Indonesia,” ujarnya. (*)